Jumat, 10 Agustus 2012

Karena aku layak bahagia :))

Terus terang,,sejauh ini aku masih menikmati sendiri di pantai yang sunyi nyaris tak berpenghuni,,menghiasinya dengan puisi dan syair indah,,walau kadang gejolak rasa menghantam keras bibir pantai menembus karang,,tapi lalu tenang dalam diam..menikmatinya saja.......
Riuh camar camar cantik yang hinggap di layar terkembang kapal yang hendak berlabuh terkadang juga membuat risau,,tapi lalu kusikapi saja dengan senyum,,karena  mereka tak  menggangguku di pantai ini..
Setiap pagi aku menyusuri pantainya yang tenang,,berharaf sesuatu tertinggal dari ombak semalam..lalu kupunguti dengan gembira,,menjelang siang aku selalu duduk menatap ombak,,sebatang kayu menyentuh kakiku,,atau hanya daun kering terbawa angin,,menikmati gejolaknya,,angin kemarau  menyapu meluruhkan rindu tersekat di kerongkongan..
Lalu senja selalu dalam damai,,aku meninggalkan pantai hingga terbenam matahari,,warna jingga membasuh wajah kaku hingga lembut tersirami..
Malam aku larut dalam do'a..kutitipkan pada denting yang kudengar di dinding kamar..
Lalu kubisikkan kata.."Aku layak bahagia" :))

Minggu, 15 Juli 2012

Sang Pecundang

Mungkin ini bukan aku..tapi hari ini aku merasa sebagai pecundang yang kalah perang..tidak tidak,,hanya tangan kecilku belum mampu mendobrak ketidak adilan,,aku hanya perlu bersabar,,bahkan lebih banyak bersabar..
Aahhh,,,bagaimana ini?? ketika Sang Pemimpi seperti aku tak lagi punya nyali,,apakah tak lebih pantas aku menyebutnya Sang Pecundang??
Lalu di mana semua keberanian yang selama ini aku teriakkan??
Lalu aku membatu saja seperti ini,,
Dengan air mata tertahan??
Bukankan itu akan menambah sesak??

Rabu, 20 Juni 2012

Masih di pantai ini

Pantai ini aku hiasi saja,,bunga karang yang indah nampak setelah sekian lama tergerus ombak, kadang dihanyut air pasang, kadang dihempas angin,,tersirami gerimis,,kemudian kembali pada ketulusan matahari,,tidakkah terlihat sangat ramai??tersenyum hingga tertawa,, mengeluh melenguh,,menangis meringis histeris,,lalu kembali pada kesucian nurani,,.
Masih di pantai ini,,seperti baru kemarin.....

Senin, 18 Juni 2012

Lalu bagaimana jika angin memang berhenti berhembus?

Tak ada kesanggupan hanya membayangkan sekalipun, merasa hampa saat angin tak berhembus..
Sepi berarak tak bergerak merebak...
Lalu bagaimana jika angin memang berhenti berhembus??
aahhhhhh,,
perahu tak berlabuh,,

Kamis, 07 Juni 2012

Aku Dan Waktu

Adalah aku yang bergelut dengan waktu tapi pikir tetap pada saat aku tak pernah bisa beranjak dari waktu,,"Sepeti baru kemarin" dan senyatanya aku selalu merasa kemarin adalah waktu tak beruang yang mengekangku pada rasa yang tak berujung..
Pernah suatu saat aku berhenti pada asa yang dipaksa berhenti lalu tak jua terhenti,,tersadar... banyak waktu terlewati tanpa kutahu sejauh mana aku tinggalkan dan semuanya tak pernah sama seperti ketika aku diam tak melangkah..
Pernah suatu saat aku pergi dari masa yang aku tak pernah bisa pergi,,lalu aku terambang sesat diatas perahu kertas,,terpuruk,,hina dan terinjak,,bisu terbaring diatas kematian,,dingin menggerap dihantui kesendirian,,terkurung keluh yang tak berhenti mengeluh..
Enyahkan  semua prasangka,,kemudian aku terbebas,,karena ini aku,,tak lantas menjadi bukan aku yang kau tau,,jika kini alur berubah,,bukan sengajaku,,tatap saja aku tak berdamai dengan waktu..

Senin, 19 Maret 2012

Puisiku

Berlayar ke tepian pantai perahu kertas  melaju ditiup bayu,,
menyisir pasir bercumbu karang tak diam dalam tarian riak,,
menyapa maya tak segan berlagu sendu rindu,,
menunggu  kapal hendak bersandar tak gentar,,
di bawah terik  menanti pasti dalam do’a terucap haraf,,
tetap di pantai ini walau tak lagi terhiasi ,,
pada pagi menanti siang beranjak petang kembali malam,,
perahu kertas  tak lagi gundah..

Rabu, 22 Februari 2012

Ibuku

Jika kita bicara tentang ibu,,yang terbayang adalah betapa besar jasanya pada hidup kita,,perjuangan tanpa henti dari tangan lembutnya,,dan banyak lagi yang tak bisa aku sebut satu persatu dari begaimana bentuk ketulusan cinta kasihnya.
Ketika aku bilang bahwa ibu adalah teman shere yang paling bisa dipercaya,,maka,,tak terlalu berlebihan kalau di usiaku yang sudah banyak,,aku masih terbiasa menelponnya berlama lama hanya karena ingin beliau tau apa yang sedang aku rasakan,,kegelisahanku,,kekesalanku,,kebahagiaanku,,apapun dari semua pencapaian yang pasti akan membuatnya bangga.
Aku baru sadar,,kalau sekarang aku lebih sering berbincang tentang betapa berwarnanya mengurus anak anak,,dan aku ingin lebih baik dari ibuku,, agar anak anakku tentu lebih baik dari aku.

Kamis, 09 Februari 2012

Saat Gerimis Kemudian Reda

.. Ketika Aku mulai menulis dimedia ini... 
Hujan menyisakan gerimis.. 


.. Tanah basah, kilau daun, kesegaran seantero pandang mata.. 


.. Angin sesekali berhembus lembut, menelisik di sela ranting basah.. Meresap pori,, Merasuk relung.. 


.. Terdiam saja.. Mengais koyak harap yang terberai.. Rintik gerimis menuntunnya kembali menyatu.. 


.. Hati dengan kehati-hatian.. Akal dengan budi berhati.. 


.. Aku bicara tentang keterkoyakan.. Yang seolah olah tentang Hati.. Seyogyanya hanyalah sugesti yang dikuasai Akal .. 


.. Reda,, gerimispun tak lagi.. Tenang.. Dingin.. Segar.. Berpeluk Hati dan Akal.. mengHangatkan.. 


.. Esok, Lusa dan Nanti.. Selalu berPeluk Hati dan Akal.. 

Hidup Tak Redup

.. Ranting basah, terbasuh gerimis resah.. 
.. Selisik angin, mendesah goda ingin.. 
.. Kerlip bintang tersaput kelabu awan menantang.. 
.. Gundah yang tak lagi sudah.. 
.. Tak sedetik mematikan putik.. 
.. Tertatih menata Cinta putih .. 
.. Kepada Allah ta'alla ,Kau dan Cakrawala.. 
.. Kepada mahkluk yang hendak terpeluk.. 
.. Terus berjalan walau pelan.. 
.. Tak akan pernah terhenti sebab belum lagi mati.. 
.. Memaknai hidup dengan Cinta yang tak pernah redup.. 

Rabu, 08 Februari 2012

My Picture


Apa yang membuatku marah?? hanya karena aku tak bisa mendapatkan semua keinginanku hingga aku marah??lalu aku lupa dengan semua yang aku miliki...dan kemudian marah,,ahhh cinta mengajarkan tentang kelembutan dengan ketangguhan..dan aku tetap tersenyum menjalani hari...

Jumat, 03 Februari 2012

Mengeluh Tak Perlu Mengeluh

Mengeluh Tak Perlu Mengeluh..
Uuuhhhh Sudahi saja keluhku,,tak lagi guna mengeluh, hanya akan menambah bertumpuknya keluh yang tak perlu..
Sudahi saja keinginan,,,karena menginginkan keinginan yang tak layak diingini hanya akan menambah bertumpuknya keinginan yang tak mungkin mengakhiri..
Lalu bagaimana jika aku diam saja,,,dan lalu sesak..
Aaaaaaaaaahhh,, tak ada yang mengerti, dan aku memilih diam.
Sudah tutup lagi saja hatiku, karena tak lagi terisi, bahkan angin sekalipun tak ingin mengisinya.
Kosong…..lalu hening..
Habiskan saja air mata ini, karena aku tak ingin terus menangis menyakiti diri sendiri,,
Bersenandung kalut, hingga berbuih melebur membaur jadi debu.
Tuhan kelak menghentikan keinginanku..
Tuhan kelak menghentikan mimpiku…
Tuhan kelak menghentikan keluhku…
Lalu biarkan saja aku terkubur…
Dan tak ada yang peduli,, angin sekalipun….

Sabtu, 21 Januari 2012

Terambang Sesat Di Atas Perahu Kertas

Terambang Sesat Di Atas Parahu Kertas

 Perahu kertas yang cantik,, bermain di pantai berombak, angin meniupnya kesana kemari tanpa layar.Tertawa senang bersenda karang.
Ah..tak lagi menakutkan bermain di pantai, menaiki ombak bagai seorang peselancar beraksi jantan.
Asyik dengan tawanya, tak sadar langit menghitam membawa mendung hujan menderu guntur.
Perahu kertas  lupa pulang menoleh ke sekeliling, pantai telah sepi.
Kekasih menyapa, “Tinggalah di sini, kau akan kubuat bahagia ,menangis  berduka bersama”, tangan lembutnya meraih rapuh dinding kertas terseret ombak menerpa karang bahkan hampir koyak.
Dalam dingin yang menggigil, perahu kertas menangis,” Dindingku telah koyak, aku perbaiki dulu agar tak mudah hanyut meski diterjang ombak.”
“Bagaimana aku perbaiki? Sedangkan jalan pulang saja aku tak ingat..”
Kembali menyusuri bibir pantai yang tak lagi indah.Gelap, dingin menyeramkan.Angin membawanya kembali ke tengah, lalu dihempas di landai pasir berbulir kerikil.
Menghabiskan malam hingga pagi menjelang, dalam harapan seseorang akan memungutnya esok pagi.
Diam,bisu, tanpa tangis, tanpa nyali.
Sudah pagi,
Tangan kecil menyentuh tubuh koyakku, membawanya pulang ke rumah.Lalu menempatkanku di sebuah ember plastik dengan air setengah penuh.
“ Tak perlu main di pantai, karena tempatmu di sini, kecil dan sempit. Agar kau tak tersesat”
“Tidak.”
Menjawab lirih,,”,Aku tak ingin mati sebagai perahu kertas”.


Inspirasi: Starving Orion

Senin, 16 Januari 2012

Tulisanku tentang Fahd

Kalky, barangkali kelak akan ada seseorang yang bertanya padamu, “Apa itu cinta?”—pertanyaan yang mungkin hampir setua usia manusia. Maka katakanlah: Cinta adalah kebebasan. Seperti burung-burung  yang terbang melintasi langit luas, meninggalkan musim-musim kecemasan.

Pejamkanlah matamu, nyalakanlah imajinasimu, lihatlah burung-burung yang terbang dan bermigrasi:Cinta bukan tentang “bebas untuk” tetapi “bebas dari”. Demikianlah burung-burung mencintai langit seperti mereka mencintai kebebasan… bukan tentang bebas untuk terbang ke mana saja, tetapi bebas dari rasa cemas dan penderitaan yang harus mereka tinggalkan.

Kalky, jika cinta adalah kebebasan,  bukan berarti kau bebas untuk melakukan apapun pada kekasihmu, tetapi bebas dari ancaman dan ketakutan untuk memilih siapapun yang ingin kau cintai. Bukan bebas untuk menjadi (si)apapun, tetapi bebas dari tekanan dan rasa cemas untuk menjadi (si)apapun. Bukan bebas untuk menindas dan melemahkan, tetapi bebas dari penindasan dan kelemahan. Bukan bebas untuk melakukan hal-hal di luar batas, tetapi bebas dari kegagalan untuk bertanggung jawab pada batas-batas antara dirimu dan kekasihmu. Ya, bukan bebas untuk melampiaskan nafsu dan memenuhi kepentinganmu sendiri, tetapi bebas dari rasa bersalah karena gagal membanggakan seseorang yang semestinya memang kau bahagiakan.

Maka bukalah matamu, Kalky, tumbuhkanlah sayap-sayap cintamu: Terbanglah melampaui batas-batas cakrawala…

Terus terang ini tulisan Fahd, banyak dari tulisannya menginspirasi hidup aku.Memaknai cinta dari sisi pandang yang lain dari yang aku tau bahwa filosofi cinta itu adalah menyatukan kau, aku menjadi kita.Makna universal yang aku dapatkan dari tulisan Fahd juga bahwa Cinta itu " Meskipun" dan bukan " Karena".
Dan jika aku hanya membaca, memaknai tulisan orang tanpa memberikan pendapat apa yang ada di otakku sebagai hasil pemikiranku sendiri, barangkali tulisanku tak akan pernah berkembang, begitu juga dengan cara pandang aku pada hidup.
Mungkin tak perlu aku ejawantahkan dengan kata kata, tentang teknik, teori, metode yang ku pakai dalam menjalani hidup.
Jika saat ini aku sudah sampai pada fase dimana aku menjalani hidup dengan tenang, tidak serta merta menjadi demikian tanpa aku melewatinya dengan susah payah, jatuh bangun dan gejolak yang kemudian melahirkan pemikiran pemikiran tentang bagaimana seharusnya aku mensikapi hidup.
Ketika ada orang yang mentertawakan kata kata " Biarkan waktu yang menjawabnya" 
Aku memaknai kata kata itu dengan "Waktu adalah ruang yang aku lewati selama aku menjalani proses hidup"
Dan ketika aku fokus pada prosesnya, maka berapa lamapun waktu yang terlewati akan sangat berharga dari semua pencapaian yang aku nikmati.

Jumat, 13 Januari 2012

Muliakan Hidup

Manjadi plagiat dari postingannya Fahd Djibran mungkin,,hanya karena otakku sedang berfikir tentang hidup dan bagaimana cara meghidupinya.
Aku selalu punya motto,,tetap hidup dan menghidupkan hidup, menjadi apa atau siapa,,sesuatu atau seseorang,,aku akan menghidupkannya dengan sepenuh hati,,maka mulialah hidup.
Ahhh ,,,,hari ini sudah berapa kali aku tulis motto ini di lembaran jam jam  yang aku lalui,,,sekedar memotivasi diri sendiri agar lebih ikhlas menjalani hidup.